Tuesday, October 30, 2012

9:01 AM
1
A. WATERFALL MODEL

Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial, sistematis, berurutan dalam membangun. Model ini juga bisa disebut dengan “classic life cycle”. Model yang pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970. Ada lima tahap dalam model waterfall, yaitu: Requirement Analysis, System Design, Implementation, Integration & Testing, Operations & Maintenance. Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan.

Berikut ini penjelasan tentang masing-masing tahap dalam model waterfall :

  1. Requirement Analysis (Analisis), Tahap analisis bertujuan untuk mencari kebutuhan pengguna dan organisasi sertamenganalisa kondisi yang ada (sebelum diterapkan sistem informasi yang baru),
  2. System Design (Disain Sistem), Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. dan menentukan spesifikasi detil dari komponen-komponen sistem informasi (manusia, hardware, software, network dan data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap analisis,
  3. Implementation (Implementasi), Tahap implementasi merupakan tahapan untuk mendapatkan atau mengembangkan hardware dan software (pengkodean program), melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru,
  4. Integration & Testing (Investigasi), Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan apakah terjadi suatu masalah atau adakah peluang untung mengembangkan suatu sistem informasi lagi,
  5. Operation & Maintenance (Perawatan), Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan(perbaikan) bila diperlukan.

Dan ini kelebihan dan kekurangan waterfall :

Kelebihan :

  • Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
  • Cocok untuk system software berskala besar.
  • Cocok untuk system software yang bersifat generic.
  • Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.

Kekurangan :

  • Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
  • Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
  • Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan



B.  PROTOTYPING MODEL
 Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari sistem, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pengembang dan user bertemu untuk melakukan idefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.

Secara ringkas, tahapan-tahapan dalam model prototyping adalah :
  1. Tahap Pengumpulan Kebutuhan, Pada tahapan ini, pelanggan dan pengembang saling bantu dalam menidentifikasi format seluruh perangkat lunak, menentukan keperluan dan garis besar sistem yang akan dirancang.
  2. Tahap Quick Design, Tahapan membangun rancangan global sebagai contoh bagi user
  3. Tahap Pembangunan Prototipe, Proses perancangan sementara yang fokusnya kepada penyajian kepada pelanggan, termasuk pengujian dan penyempurnaan
  4. Tahap Evaluasi Pelanggan, Dimana pelanggan melakukan pengujian terhadap prototipe yang ada dan pengembangan memperluas analisis kebutuhan pemakai
  5. Tahap Pembuatan dan Implementasi, Tahap ini termasuk proses disain (rancang), pengkodean dan testing.


Dan ini kelebihan dan kekurangan Prototyping :

Kelebihan :
  • Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
  • Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
  • Untuk digunakan secara standalone.
  • Digunakan untuk memperluas SDLC.
  • Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi


Kekurangan :
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat menyebabkan miskin  akan  dokumen  dan sulit untuk mengelola dan mengendalikan tahapan-tahapan.
  • Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
  • Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
  • Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
  • Protype terlalu cepat selesai.




KESIMPULAN :
Waterfall
Menurut saya, tahapan-tahapan model ini sudah cukup baik dalam artian minimal untuk melakukan SE, maka harus ada tahapan-tahapan ini. Tahapan-tahapan ini jugalah yang digunakan oleh model-model yang lain pada umumnya. Ada filosofi yang mengatakan sesuatu yang sukses diciptakan pertama kali, maka akan terus dipakai di dalam pengembangannya. Hal ini juga berlaku pada waterfall model ini. Mungkin dapat dikatakan bahwa inilah standar untuk melakukan SE.
Akan tetapi, yang mungkin menjadi banyak pertimbangan mengenai penggunaan dari model ini adalah metode sequential-nya. Mungkin untuk awal-awal software diciptakan, hal ini tidak menjadi masalah, karena dengan berjalan secara berurutan, maka model ini menjadi mudah dilakukan. Sesuatu yang mudah biasanya hasilnya bagus. Oleh karena itu model ini sangat populer. Akan tetapi, seiring perkembangan software, model ini tentu tidak bisa mengikutinya. Yang menjadi kelemahan adalah pada pengerjaan secara berurutan tadi, seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya. Kelemahan-kelemahan yang lain juga sudah saya utarakan di atas, atau bahkan masih ada yang lainnya.
Dari sini, nantinya akan dikembangkan model-model yang lain, bahkan ada tahap evolusioner dari suatu model proses untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tadi. Meskipun secara tahapan masih menggunakan standar tahapan waterfall model. Kesimpulannya adalah ketika suatu project skalanya sedang mengarah kecil bisa menggunakan model ini. Akan tetapi kalau sudah project besar, tampaknya kesulitan jika menggunakan model ini.

Prototyping
Prototyping memberikan ide bagi pembuat atau pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkap.
Daya Tarik Prototyping
Komunikasi antara analis dan pemakai membaik.
Analis dapat bekerja dengan lebiih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
Pemakai berperasn lebih aktif dalam pengembangan sistem.
Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih sedikit waktu dan usaha dalam pengembangan sistem.

1 comments:

  1. Perbandingan Waterfall Model Dangan Prototyping Model - Hay Teknologi >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Perbandingan Waterfall Model Dangan Prototyping Model - Hay Teknologi >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Perbandingan Waterfall Model Dangan Prototyping Model - Hay Teknologi >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    ReplyDelete