Thursday, October 18, 2012

4:47 PM


Tentang IC
IC (Integrated Circuit) adalah suatu chip yang terbuat dari bahan semikonduktor. Didalam IC terdapat resistor, transistor, kapasitor dalam jumlah yang besar. Namun bentuk fisik komponen-komponen tersebut tidak seperti komponen yang nyata melainkan komp0nen berupa titik-titik kecil yang sudah di tanam dalam chip tersebut. Apabila dibandingkan rangkaian yang masih menggunakan transistor dengan menggunakan IC, maka IC yang lebih diunggulkan karena lebih praktis dan biayanya relatif lebi murah. IC ini biasanya digunakan sebagai otak untuk peralatan elektronika. IC juga merupakan cikal bakal dari komputer dan device yang berbasis mikrokontroler. Selain itu IC juga banyak digunakan untuk peralatan elektronik-elektronik seperti TV, kulkas, AC, dll. Bentuk IC ada bermacam-macam diantaranya yaitu : berbentuk seperti transistor, single in line ( menyerupai sisir), dual in line (segi empat dengan pin di setiap sisi). saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya telah mencaai ratusan. Setiap jenis IC mempunyai karakteristik dan cara kerja masing-masing. Untuk mengetahui karakteristik dan cara kerjanya dapat menggunakan datasheet yangdapat dicari di internet dengan menuliskan jenis IC tersebut.
Macam-Macam IC
IC Linear yang terdiri dari IC regulator, Audio Amplifier, Op-Amp (Operational Amplifier) dan sebagainya.
IC digital terdiri dari NAND, AND, OR, EX-OR, 7-Segment decoder, ADC, dll.
Namun saat ini IC yang telah berkembang pesar yaitu IC TTL (Transistor-Transistor Logic) dan IC CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor).
IC TTL
IC jenis TTL ini biasanya ditandai dengan nomor awal yaitu 54 atau 74. Maksudnya prefix 54 ini menyatakan sebagai persyaratan militer karena mampu bekerja pada suhu -54 sampai 125 derajat Celcius. Sedangkan prefix 74 menyatakan persyaratan komersial yang mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70 derajat Celcius. Penomeran pada IC TTL ini memiliki ciri 2-4 digit angka yang mengikuti nilai prefixnya. Contoh IC TTL 7400, 744192, dsb. Untuk pemberian huruf ditengah nomer IC TTL tersebut menandakan subfamily-nya. Contoh 74LS47, 74LS73, dsb. Karakteristik subfamily yang dimiliki oleh IC TLL diantara lain AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Poer Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey).
Pada IC TTL logic ’0′ akan direpresentasikan sebagai tegangan 0 sampai 0,7 V (arus DC). Sedangkan untuk logic ’1′ pada tegangan 3,5 sampai 5 V.
IC CMOS
IC CMOS yang telah banyak beredar di pasaran ialah keluarga 4000, contoh : 4049 , 4050, dsb. IC CMOS mempunyai karakteristik tegangan input yang flexibel antara 3,5 sampai 15 V. Namun jika tegangan inputnya melebihi 12 V maka timbul beban daya pada IC-nya.  Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar IC CMOS terhindar dari kerusakan sebelum IC dipasangkan pada rangkaian. Walaupun dalam pembuatannya IC ini telah diberi proteksi berupa dioda dan resistor pada jalur inputnya namun hal tersebut belum bisa menjamin secara penuh keamanan IC CMOS.
Tindakan yang perlu diperhatikan sebelum memasangkan IC CMOS :
  1. IC CMOS sebaiknya ditancapkan pada foil berbahan plastik, jangan pada busa atau polistrin aluminium. Dan IC CMOS jangan dikeluarkan telebih dahulu jika belum digunakan.
  2. Hari-hati dalam menyentuh pin IC CMOS karena elektrostatik yang berasal dari tangan manusia dapat merubah atau menambah muatan oksidasi.
  3. IC CMOS harus dipasangkan terakhir dalam rangkaian dan pada saat memasang jangan dulu dihubungkan dengan catu daya.
  4. Gunakan socket IC yang sesuai agar stabilitasi oksidasi dan muatan tetap terjaga.
  5. Pada saat menyolder digunakan besi solder yang sangat kecil dan sebaiknya solder dihubungkankan ke ground.
  6. Jika terdapat pin pada IC CMOS yang tidak terhubung maka pin tersebut harus tetap dipergunakan seperti diberi vcc atau ground. Apabila dibiarkan tidak terhubung maka IC akan cepat panas dan mudah rusak. Selain itu untuk mencegah panas yang berlebihan sebaiknya IC juga dipasangi heatsink (plat pendingin).

0 comments:

Post a Comment