Monday, August 29, 2011

7:38 AM
Dalam jaringan komputer, terdapat perangkat-perangkat (device) yang digunakan untuk membantu komunikasi. Konfigurasi Jalur adalah jumlah alat yang ada di dalam hubungan (link). Ada dua jenis, antara lain :
  • Point to point
Yaitu Hubungan antar dua peralatan jaringan
  • Multipoint
Yaitu Hubungan antar lebih dari dua perangkat jaringan. Beberapa perangkat yang biasanya digunakan, antara lain :

a. Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card sering juga disebut Network Adapter atau Ethernet Card. Merupakan sebuah hardware komputer yang didesain guna memungkinkan komputer untuk berkomunikasi menggunakan jaringan. NIC menyediakan sistem addressing low-level melalui penggunaan MAC Address.

b. HUB

Sebuah Hub memiliki beberapa port. Ketika paket data tiba di salah satu port, maka paket itu akan disalin ke port yang lainnya di Hub. Ketika paket tersebut disalin, alamat yang dituju tidak berubah menjadi broadcast. Disebut juga reapeater hub merupakan komponen jaringan yang digunakan di dalam jaringan 10Mbps tradisional untuk menghubungkan komputer-komputer dalam jaringan skala kecil (LAN).

c. Switch

Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untuk menghubungkan multiple komputer. Switch memang identik dengan hub, tetapi switch lebih cerdas dan memiliki performa tinggi dibanding Hub. Secara tipikal berikut kelebihan dari switch dari Hub :
  • Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima
  • Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya
  • Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat
Switch yang bekerja secara simultan di lebih dari satu layer sehingga dikenal dengan multilayer switch. Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau switch yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub/ switch lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet.

Dengan menggunakan uplink port, hub atau switch dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.

d. Repeater

Repeater bertugas menerima sinyal kemudian meneruskannya pada level yang lebih tinggi atau dengan daya yang besar. Dapat juga meneruskan ke sisi lain sebuah penghalang sehingga sinyal dapat disalurkan ke tempat yang jauh tanpa adanya degradasi.

Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinyal-sinyal yang masuk. Pada ethernet kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya mengalami degradasi. Repeater akan berusaha mempertahankan integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paket-paket data menuju tujuan.

e. Bridge

Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge tidak menyalin traffic dan mencamprunya ke semua port. Bridge akan mengetahui alamat MAC address yang dapat dijangkau melalui port-port tertentu.

Setelah bridge mengetahui port dan alamat yang dituju, bridge akan langsung mengirim traffic ke alamat tersebut hanya ke port yang dituju. Jika bridge tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan difordward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalnya.

f. Router

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik. Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya.

Router menyediakan interkoneksi antara media dengan cara meneliti header dari paket data dan memututsakn ke bagian mana paket data tersebut akan dikirim. Router umumnya paling tidak terhubung ke dua jaringan, dua LAN atau WAN, atau WAN ke LAN jaringan ISP. Beberapa modem DSL dan kabel modem juga memiliki fungsi router yang terintegrasi ke dalamnya sehingga memungkinkan beberapa komputer membentuk jaringan dan langsung terhubung ke internet.

g. Gateway

Gateway adalah relaying device yang palin pintar. Ia bisa digunakan untuk interkoneksi sistem dengan protokol, format, bahasa, dan arsitektur yang berbeda dengan cara bertindak sebagai sebuah translator.

Sebuah gateway dapat digunakan untuk menghubungan dua sistem yang secara penuh berbeda seperti sebuah mainframe (SNA) dengan sebuah PC LAN (IPX/SPX). Hal ini mungkin karena gateway melakukan fungsi translasi protokol. Sebagai translator, sebuah gateway merepackage data yang datang dan merubah syntaxnya untuk match dengan sistem tujuannya. Karena translation adalah proses yang complex, gateway cenderung lebih lambat dan dapat menjadi bottleneck pada network. Alat ini bekerja di application layer pada model OSI.

h. Access Point

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan :
  • Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  • Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
  • Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
  • dsb.


i. Kabel Coaxial

Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal-sinyal listrik. Kabelini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km.

Kabel koaksial berkembang pada tahun 1920 sebagai kelanjutan dari penemuan bentuk saluran dengan jumlah dua kawat yang sudah digunakan pada periode jauh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1941, jaringan kabel koaksial buatan laboratorium Bell jenis L1 digunakan untuk menghubungkan antar wilayah perkotaan di daerah Amerika bagian Timur. Lalu ketika televisi menjadi suatu teknologi yang populer, kabel koaksial ternyata terbukti dapat juga digunakan sebagai penyalur isi informasi siaran.

Struktur dari kabel ini terdiri dari empat lapisan. Keempat lapisan pelindung ini dapat ditunjukan oleh gambar 10. Dalam menghubungkan kabel-kabel coaxial diperlukan sebuah T-Connector. Gambar T-Connector ditunjukan pada gambar 12.





j. Kabel UTP

Jenis kabel yang paling banyak digunakan saat sekarang untuk kebutuhan jaringan. UTP singkatan dari unshieled twisted pair. Pertama kali kabel ini digunakan pada tahun 1881 oleh perusahaan telkom Bell. Pada awal tahun 1900 semua jaringan telepon di Amerika sudah menggunakan kabel ini. Kabel ini tidak memiliki shield/pelindung yang membuat fleksibilitasnya tinggi dan juga daya tahannya lebih kuat.

Kabel UTP sudah lazim digunakan, adapun beberapa keuntungannya :
  • Tipis, lebih tipis dari kabel coaxial
  • Ukurannya kecil, sehingga tidak mudah memenuhi tempat pengkabelan
  • Biaya murah, untuk per meternya harganya lebih murah dibandingkan dengan kabel LAN lainnya.
Selain keuntungan, ada juga kerugian dari penggunaan kabel UTP. Kerugiannya adalah dapat diintervensi oleh gelombang elektromagnetik sehingga tergantung dari skema yang digunakan yang biasanya dipatenkan oleh pembuat kabelnya.

Dalam jaringan, kabel ini biasanya dirangkai menjadi jenis straight atau crossover. Perbedaan susunan rangkaian kable dapat dilihat pada gambar 14. Ujung kabel UTP harus diisi dengan connector yang bernama RJ-45 seperti gambar 15.



LAN Card/NIC yang biasanya digunakan untuk kabel jenis UTP dengan connector RJ-45 dapat dilihat pada gambar 1 diatas.

k. Protokol Jaringan

Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya (seperti file dan printer). Agar jaringan dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan yang dapat mengatur pembagian sumber daya. Aturan-aturan ini dikenal dengan istilah “protocols” yang mengatur komunikasi dan layanan-layanan secara umum untuk seluruh sistem jaringan.

Secara umum ptotokol dikenal ada dua jenis, yaitu : OSI dan TCP/IP. Masing-masing protokol memiliki perbedaan yang ditunjukan seperti gambar 16.

OSI merupakan kepanjangan dari Open System Interconnetion dan TCP/IP kepanajangan dari Transmission Control Protokol/Internet Protocol. Dari gambar 16, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer yang disimpulkan menjadi 5 buah perbedaan :
  • OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
  • 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
  • Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
  • Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu Data Link dan Physical.
  • TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.
1. KONFIGURASI SWITCH DALAM JARINGAN MULTIPOINT

Pada dasarnya langkah yang dilakukan untuk setingan switch ini adalah sederhana. Komputer-komputer yang sudah ada dihubungkan menggunakan sebuah kabel jaringan yang sudah berisi RJ-45. Ujung kabel yang berisi connector di masukan ke dalam port yang ada pada switch. Selanjutnya atur IP address untuk masing-masing komputer, dan pastikan semua IP yang digunakan tidak ada yang sama. Skema koneksinya, dapat digambarkan seperti pada gambar 17.

2. IMPLEMENTASI

Dalam implementasi ini, switch yang digunakan adalah switch dengan jenis DLink. Tampilan dari switch yang digunakan dapat dilihat seperti gambar 18.

Dengan menggunakan switch ini, komputer yang ada di lab jaringan, dibagi menjadi dua bagian yaitu sisi kiri(group 1) dan sisi kanan(group 2). Masing-masing komputer yang ada pada setiap group dikoneksikan dengan 1 buah switch dan setting dengan IP address kelas C.

Kemudian untuk menghubungkan switch yang ada pada group 1 dan group 2 digunakan kabel dengan sususan crossover hal ini karena switch yang digunakan tidak memiliki uplink port. Sejauh ini, percobaan koneksi yang dilakukan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan, sehingga semua komputer yang berada dalam dua buah group dapat dikoneksikan dan berhubungan.

0 comments:

Post a Comment