Intel selalu memiliki inovasi terbaru dalam mengembangkan sebuah processor yang kian semakin canggih. Setelah belum lama meluncurkan kedua produk andalannya yaitu Intel Core i7 dan i5, kini tidak membutuhkan waktu yang lama Intel sudah mengeluarkan lagi produk barunya yaitu Intel Core i3 pada tanggal 7 Januari 2010 yang lalu. Tentu saja processor ini diharapkan dapat meraih sukses besar seperti beberapa pendahulunya, yaitu i7 dan i5. Namun, apa saja keunggulan dari processor baru ini?
Dari berbagai sumber informasi yang saya dapat, ada dua tipe yang diluncurkan oleh Intel i3 ini, yaitu untuk desktop processor dan mobile processor (notebook). Terkadang, banyak orang salah paham akan pengertian dari embel-embel core i3, yang berarti memiliki 3 inti core (tergantung nilai di belakang huruf i). Itu semua salah besar. Core i hanyalah sebuah penamaan saja yang diberikan untuk pabrikan processor yang diluncurkan baru-baru ini. Sampai sekarang ini inti core paling banyak hanya baru sampai sebanyak 4 inti core untuk satu processor. Hanya saja semakin ditingkatkan peforma kecepatan frekuensinya dan juga memory cache-nya yang sudah mencapai L3 cache.
Intel Core i3 untuk tipe desktop menggunakan microachitecture yang diberi codename Clarkdale, yang memilki L3 cache sebesar 4 Mb, dengan Thermal Design Power (TDP) sebesar 74 watt. Core i3 memiliki core processor sebanyak dua. Socket yang digunakan masih socket LGA 1156, sama dengan yang digunakan untuk processor Intel i5. Teknologi tambahan yang “diinjeksikan” pada processor Intel i3 ini adalah di dalam processornya sudah terdapat atau dengan kata lain sudah terintegrasi dengan GPU (Graphical Processing Unit). Jadi komputer akan tetap bisa menyala dan menghasilkan gambar tanpa adanya VGA card. Dan bahkan mungkin bisa memainkan game-game 3D tanpa perlu “kerja keras” GPU dari VGA card.
Untuk jenis Intel Core i3 yang digunakan pada notebook, ia menggunakan microarchitecture dengan codename Arrandale. Core i3 versi mobile ini memiliki L3 cache sebesar 3 Mb dan TDP yang jauh lebih kecil, yaitu hanya 35 watt. Dan tentu saja masih memiliki core processor yang sama, yaitu dua buah core dengan integrasi GPUnya. Socket yang digunakan µPGA-989. Intel Core i3 versi mobile ini spesifikasinya sama dengan Intel Core i5-4xx, namun untuk Core i3 berjalan pada clock yang lebih rendah tanpa adanya teknologi Turbo Boost yang dimiliki oleh Intel Core i5.
Berdasarkan informasi yang saya dapat, processor Intel Core 2 yang saat ini ada di pasaran, yang menggunakan microarchitecture Yorkfield, Wolfdale, dan Penryn, kemungkinan akan di-rebranding oleh pabrikan Intel menjadi Intel Core i3. Namun, tentu ini belum bisa dikonformasikan secara pasti, karena hanya masih merupakan rumor saja yang banyak beredar di Internet.
Semakin banyak processor yang hadir di pasaran, tentunya dengan kemampuan yang lebih baik dan harga yang bisa ditekan serendah mungkin. Saat ini banyak pilihan, bukan dari pabrikan Intel saja, namun AMD juga ikut bersaing di pasar processor ini. Sekarang kita bisa menjumpai processor yang memiliki teknologi dual core dengan kisaran harga 500 ribuan saja dengan kecepatan yang lumayan besar. Dengan begitu, walaupun kita hanya memiliki budget yang tipis dan terbatas, kita masih bisa membeli dan merakit sebuah perangkat PC. Menurut saya hal itu tentu sangat baik, supaya makin banyak masyarakat Indonesia yang “melek” teknologi.
Sekarang, processor mana yang menurut kamu bisa menjadi pilihan tepat untuk mewujudkan sebuah desktop PC kebangganmu? Semua tergantung dari kemampuan finansial dan seberapa jauh kamu menggunakan PC tersebut, apakah hanya untuk mengerjakan tugas kuliah, kerjaan kantor sambil browsing internet, ataukah kamu seorang gamer yang sarat dengan teknologi grafik 3D yang semakin canggih, atau bahkan mungkin profesimu sebagai seorang desainer grafis yang memerlukan perangkat pengolah citra yang super canggih? Semua putusan ada di tanganmu.
0 comments:
Post a Comment